1.
Sejarah Perkembangan Konsep Taman Daratan Eropa
(Peradaban Barat)
Taman-taman kuno pada
peradaban masa lalu tersebut ternyata memberi pengaruh pada seni pertamanan
secara umum di Eropa dan Timur Tengah.
Abad pertengahan sejarah bangsa Eropa berada diantara masa keruntuhan
kerajaan Romawi dan bangunnya Eropa modern di abad ke XV. Pada permulaan abad
ini taman-taman tempat bersenang-senang jarang ditemukan diantara kota-kota
yang padat dan benteng-benteng. Ruang terbuka pada umumnya berfungsi sebagai
tempat menanami jenis tanaman obat-obatan dan buah-buahan. Kebun-kebun ini juga
dipelihara dan dipagari dengan benteng yang kuat.
Di akhir abad ini,
dengan memudarnya penyelesaian konflik politik, perkembangan niaga dan pemupukan kekayaan menyebabkan berkembang-nya taman-taman,
mulai dari taman-taman di istana sampai ke taman-taman rumah. Taman-taman
dirancang dan dibangun sebagi tempat rekreasi. Taman buah dan semak menjadi
penting sebagai elemen dasar dari taman yang terpagar (walled garden)
yang dibangun dengan tempat duduk yang ditutupi rumput, air mancur, petak-petak
bunga dan kolam ikan. Di dalam taman yang terpagar ini para pelayan menghibur
raja dan putri untuk berdansa, dan menikmati kesenangan lainnya Sistem
Pertamanan ini berkembang seperti nampak pada taman-taman di Eropa.
Di Spanyol, konsep
taman banyak dipengaruhi peradaban Islam yang berasal dari Timur Tengah. Konsep
taman Islam dari Timur Tengah ini dikembangkan oleh bangsa Moor di Afrika Utara
dan bahkan diperkenalkan di Spanyol pada abad ke XVI, dimana taman yang
bertemakan Taman Firdaus dipersatukan dengan atrium yang berasal dari Romawi,
menimbulkan suatu gaya baru dalam seni taman yang disebut “Spanish Garden” atau
taman gaya Spanyol. Bentuk ini dapat disaksikan di Alhambra, Granada. Konsep
taman gaya Spanyol ini (Alhambra) mempunyai kesamaan karakteristik dengan
taman-taman istana zaman Persia terutama dalam konsepsi arsitekturnya dalam
penggunaan unsur air. Kesamaan dalam keterbukaan paviliun yang dimaksudkan
untuk memasukan udara bebas. Demikian pula dalam penggunaan air mempunyai nilai
simbolis serta tujuan untuk pendinginan.
Istana Alhambra
dibangun antara tahun 1248 hingga tahun 1354 oleh Mohamad Ibn Al Amar,
barangkali dari nama pembangunnya inilah kata Alhambra ini diperoleh. Namun ada
pula yang mengira bahwa nama Alhambra itu berasal dari sebuah kata dalam bahasa
Arab yang berarti “merah”, karena warna bahan temboknya yang berwarna
kemerah-merahan dan bertambah merah tertimpa cahaya obor saat dibangunnya
benteng tersebut secara lembur di malam hari.
Istana dan benteng
kuno dari Kesultanan Bangsa Moor di Granada Spanyol Selatan ini membuktikan
kepada dunia, bagaimana tingginya kebudayaan Islam pada abad ke 14.
Istana Alhambra
terletak di sebuah dataran tinggi yang berteras-teras, dan membentang sepanjang
2430 kaki dengan bagian yang terlebar 674 kaki dengan luas seluruhnya sekitar
35 are. Alhambra ini dikelilingi oleh tembok benteng yang kuat dengan tiga
belas menara yang menjulang tinggi. Dari dataran tinggi ini dapat dilihat
pemandangan kota Granada dan Lembah Granada ke arah Barat Laur dan Utara. Sedangkan
ke arah Timur dan Selatan pandangan terarah ke pegunungan Siera Nevada
Istana Alhambra
terdiri dari bangunan yang sangat indah yang terdiri dari masjid, tempat pusat
pemerintahan kesultanan bangsa Moor dengan ruang singgasana yang disebut
Lindaraja, taman keputren dan menara Comares dengan kolam Taman Myrtles yang
sangat terkenal dan banyak mengilhami ahli-ahli pertamanan Eropa, Taman Singa
dan kemudian benteng Alcazaba yang merupakan benteng pertahanan yang dilengkapi
dengan asrama tempat para perwira dan prajuritnya bermukim.
Taman yang disebut
Alameda de la Alhambra yang pada musim semi ditumbuhi rerumputan dan bunga
liar, ditata oleh bangsa Moor dengan tanaman mawar, jeruk dan pohon Myrtles
yang merupakan ciri khas Alhambra. Dinamakan taman Myrtles karena kolamnya yang
terbuat dari pualam dengan air yang bagaikan kaca dan penuh ikan, dikelilingi
semak pohon Myrtles yang dipangkas rapi. Taman ini konon kabarnya mengilhami
pembuatan patio ala Spanyol yang sangat terkenal itu. Kemudian pada
tahun 1812, Duke of Wellington menanami pohon Elm Inggris yang sekarang menjadi
hutan yang lebat.
Bentuk kompleks
istana Alhambra ini dibuat sedemikian rupa sehingga dapat mengantisipasi
keadaan cuaca dan iklim di luar. Meskipun di luar terasa bising, panas, dan berdebu
tetapi di dalam terasa teduh, sejuk dan terlindung oleh dinding-dinding yang
sangat tebal. Karena keseluruhan strukturnya terletak di atas permukaan yang
tinggi, jendela-jendelanya memberikan pemandangan ke arah kawasan sekitarnya
yang juga memungkinkan angin sepoi bertiup ke dalam. Ruangan-ruangan
digabungkan dengan kolam-kolam air memberikan suatu sistem pengatur suhu udara
yang meskipun primitif namun cukup berhasil. Air dalam saluran tidak hanya
mengalir di dalam halaman tertutup saja tetapi sekali-sekali dialirkan ke dalam
dan melewati bangunan sehingga menyejukkan suhu udara dan menimbulkan suara
lembut ari yang tengah mengalir.
2.
Penjelasan Taman Gaya Eropa
Desain taman
gaya Eropa biasanya berukuran besar dengan aneka warna bunga didalamnya. Pilihan
rumputpun dari jenis yang berkualitas sehingga dapat dipotong dengan rapi atau
dibentuk sedemikian rupa seperti lingkaran bergelombang atau labirin. Bentuk
dari taman khas Eropa ini terlihat begitu elegan dipadu dengan keindahan bunga
Eropa serta berbagai ornamen lain misalnya hiasan patung dan pancuran air.
Bunga-bunga yang menghiasi taman ini akan terlihat semakin cantik apabila
diimpor langsung dari Eropa. Satu hal yang harus diingat, Indonesia mempunyai
iklim tropis sehingga bunga-bunga khas Eropa ini memerlukan suhu rendah supaya
bisa tumbuh subur seperti dinegaranya.
Taman
gaya eropa memiliki pola formal dan simetris. Sebagai elemen terpilih adalah tanaamn pangkas yang dapat
dibentuk mengikuti pola formal. Taman gaya eropa jarang diaplikasikan di
halaman rumah karena bentuk kaku dan perawatan yang intensif ( Puspa,2008).
Untuk taman Eropa dengan lapangan rumput yang luas dan pohon besar dikelilingi
tanaman perdu yang teratur rapi ( Kusumawicagdo,2008)
Untuk taman yang
menggunakan gaya Eropa, ciri utamanya terletak pada penggunaan tanaman hias
yang warnanya tidak hanya didominasi oleh hijau saja. Warna lain yang punya
sifat cerah seperti merah, kuning, jingga dan sebagainya sering dipakai untuk
menghias taman yang punya konsep gaya Eropa. Warna tersebut bisa dimunculkan
dari daun atau bunga yang sedang mekar. Selain
itu taman gaya eropa juga selalu punya tampilan yang lebih teratur dan punya
pola khusus seperti bentuk geometris segitita, kotak dan bundaran atau
lingkaran. Hal inilah yang menjadikan pemilihan jenis tanaman hias harus bisa
disesuaikan dengan bentuk-bentuk yang diaplikasikan, apalagi jika tanaman
tersebut punya arah tumbuh yang tidak beraturan.
Desain
eksterior rumah berupa taman bergaya
Eropa ini perlu perawatan maksimal terutama dalam pemilihan jenis bunga dan
rumputnya. Black Eye Susan merupakan jenis bunga yang sesuai untuk desain taman
ini. Warnanya kuning dominan seperti bunga matahari. Ada lagi jenis bunga
Echium hampir mirip Lavender berwarna ungu cerah.Kemudian Dahlberg Daissy,
merupakan jenis bunga dengan warna kuning yang lebih mirip semak kecil. Jenis
bunga lainnya adalah Brachycome mirip dengan Dahlberg Daissy tetapi memiliki
macam-macam warna. Selain itu masih ada beberapa jenis bunga seperti Oleander
berwarna merah, kuning dan putih serta Zinnia dengan bunga-bunganya yang
berukuran tebal. Sebenarnya masih ada satu jenis bunga lagi yaitu Tulip, tapi
hamper dipastikan bunga tersebut tidak bisa tumbuh dengan sempurna meski
dibudidayakan di wilayah bersuhu dingin seperti Bogor dan Bandung.
Beberapa
jenis bunga yang bisa ditanam pada taman adalah bunga Black Eye Susan yang berwarna kuning cerah dan mirip dengan bunga matahari, Echium yang berwarna ungu cantik dan mirip
dengan bunga Lavender, Dahlberg
Daissy yang berupa semak
kecil dengan bunga berwarna kuning yang mungil, Brachycome yang mempunyai semak warna-warni
seperti bunga krisan dengan bunga berukuran lebih kecil,Oleander yang memiliki bunga berwarna kuning,
putih ataupun merah,Zinnia dengan bunganya yang besar
dan tebal, Alstromeria yang mirip dengan bunga
anggrek, dan lain sebagainya. Sedangkan untuk daffodil atau tulip yang butuh
suhu sangat dingin dan es untuk memicu pertumbuhan bunganya, tidak akan bisa
tumbuh di Indonesia walaupun ditanam di daerah Bandung atau Bogor sekalipun,
kecuali mungkin dengan perlakuan yang sangat khusus.
Sedangkan jenis
rumput yang sesuai untuk taman gaya Eropa ini, kita bisa menggunakan jenis
Augustine yang bisa kita impor langsung dari Australia. Kelebihan jenis rumput
ini biasanya orang akan merasa nyaman apabila melangkah diatasnya karena rumput
jenis ini bisa tumbuh lebih tebal dan lembut. Selain itu Rumput jenis Augustine
ini bisa tumbuh cepat dan rapi menutup permukaan lahan taman. Rumput ini bisa
tumbuh dengan sempurna apabila ditanam pada ketinggian 900 m dari permukaan
laut. Selain bunga-bunga dan rumput, untuk lebih mempercantik taman model Eropa
ini kita bisa menambahkan kolam ikan, patung, pancuran air, lukisan dan kursi
taman.
Kemudian
untuk taman dengan gaya Eropa untuk bangunannya antara tanam dengan bangunan
induk terpisah dan dihubungi oleh deretan tiang bulat tinggi besar disebut
Colonnade.Untuk taman dengan gaya Eropa biasanya dilengkapi dengan kolam.
Gambar .1
Gambar.2
Gambar.3
Gambar.4
Gambar.5
1 komentar:
bagus sekali yah perkembangannya
korea utara
Posting Komentar