NAMA
: KENNARDY DEWANTO
NIM :
111510501011
FAKULTAS : PERTANIAN/AGROTEKNOLOGI
ZAT PENGATUR TUMBUH GIBERELIN
1. Pengertian Giberelin:
Giberelin adalah zat tumbuh yang
sifatnya sama atau menyerupai hormon auksin, tetapi fungsi giberelin sedikit berbeda
dengan auksin. Fungsi giberelin adalah membantu pembentukan tunas/ embrio, Jika
embrio terkena air, embrio menjadi aktif dan melepaskan hormon giberelin (GA).
Hormon ini memacu aleuron untuk membuat (mensintesis) dan mengeluarkan enzim.
Enzim yang dikeluarkan antara lain: enzim α-amilase, maltase, dan enzim pemecah
protein
Enzim tersebut berperan
memecah senyawa amilum yang terdapat pada endosperm (cadangan makanan) menjadi
senyawa glukosa. Glukosa merupakan sumber energy pertumbuhan. Apabila giberelin
diberikan pada tumbuhan kerdil, tumbuhan akan tumbuh normal kembali.
Produksi giberalin yang
paling besar berada pada akar dan daun muda. Meskipun demikian pangaruh
giberelin hanya pada batang dan daun. Pada batang giberelin bersama auksin
merangsang pemanjangan dan pembelahan sel batang. Giberelin juga berpengaruh
pada perkembangan buah. Namun kinerja giberelin harus dibarengi dengan control
auksin. Salah satu contoh pengaplikasian giberelin adalah pada buah anggur
Thompson yang tumbuh besar dan terpisah jauh antara buah yang lain.
Perkecambahan biji juga dipengaruhi oleh giberelin, karena setelah sebuah biji
mengimbibisi air,giberekin akan dibebaskan dan mengakhiri dormansi biji.
1.
2. Rangkaian Kimia Giberelin
Semua giberelin yang ditemukan
adalah senyawa diterpenoid. Semua kelompok terpinoid terbentuk dari unit
isoprene yang memiliki 5 atom karbon (C). Unit-unit isoprene ini dapat
bergabung menghasilkan monoterpene (C-10), sesqueterpene (C-15), diterpene (C-20),
dan triterpene (C-30). Asam diterpenoid disintesis melalui jalur terpenoid dan
dimodifikasi di dalam retikulum endoplasma dan sitosol sampai menjadi senyawa
yang aktif.
Semua molekul giberelin mengandung
‘Gibban Skeleton’. Giberelin dapat dikelompokkan mejadi dua kelompok
berdasarkan jumlah atom C, yaitu yang mengandung 19 atom C dan 20 atom C.
Sedangkan berdasarkan posisi gugus hydroksil dapat dibedakan menjadi gugu
hidroksil yang berada di atom C nomor 3 dan nomor 13.
1.3 Sistem
Kerja Giberelin
Sebagian besar tumbuhan
dikotil dan sebagian kecil tumbuhan monokotil akan tumbuh cepat jika diberi GA,
tetapi tidak demikian halnya pada tumbuhan konifer misalnya pinus. Jika GA
diberikan pada tanaman kubis tinggi tanamannya bisa mencapai 2 m.Banyak tanaman
yang secara genetik kerdil akan tumbuh normal setelah diberi GA. Efek giberelin
tidak hanya mendorong perpanjangan batang, tetapi juga terlibat dalam proses
regulasi perkembangan tumbuhan seperti halnya auksin.
Giberelin mempercepat
munculnya tunas di permukaan tanah. Hal ini disebabkan karena GA3 memacu
aktivitas enzim–enzim hidrolitik khususnya α amilase yang menghidrolisis
cadangan pati sehingga tersedia nutrisi yang cukup untuk tunas supaya bisa
tumbuh lebih cepat. Tinggi tanaman tidak dipengaruhi oleh giberelin. Hal ini
karena giberelin diberikan pada umbi bibit sebelum ditanam sehingga pengaruhnya
hanya pada fase awal pertumbuhan yaitu berupa pemacuan pertumbuhan tunas
lateral. Pengaruh tersebut tidak terbawa ke fase pertumbuhan selanjutnya sehingga
tinggi tanaman tidak terpengaruh.
Penggunaan giberelin
juga bisa terjadi menghambat perkecambahan dan pembentukan biji. Hal ini
terjadi apabila giberelin diberikan pada bunga maka buah yang terbentuk menjadi
buah tanpa biji dan sangat nyata mempengaruhi pemanjangan dan pembelahan sel.
1.4 Waktu Pemberian Giberelin
·
Pembungaan
Peranan giberelin terhadap
pembungaan telah dibuktikan oleh banyak penelitian. Misalnya penelitian yang
dilakukan oleh Henny (1981), pemberian GA3 pada tanaman Spathiphyllum mauna.
Ternyata pemberian GA3 meningkatkan pembungaan setelah beberapa minggu
perlakuan.
·
Genetik Dwarsfism
Genetik Dwarsfism adalah suatu
gejala kerdil yang disebabkan oleh adanya mutasi genetik. Penyemprotan
giberelin pada tanaman yang kerdil bisa mengubah tanaman kerdil menjadi tinggi.
Sel-sel pada tanaman keril mengalami perpanjangan (elongation) karena pengaruh
giberelin. Giberelin mendukung perkembangan dinding sel menjadi memanjang.
Penelitian lain juga menemukan bahwa pemberian giberelin merangsang pembentukan
enzim proteolitik yang akan membebaskan tryptophan (senyawa asal auksin). Hal
ini menjelaskan fonomena peningkatan kandungan auksik karena pemberian
giberelin.
·
Pematangan Buah
Proses pematangan ditandai dengan
perubahan tekture, warna, rasa, dan aroma. Pemberian giberelin dapat
memperlambat pematangan buah. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa aplikasi
giberelin pada buah tomat dapat memperlambat pematangan buah. Pengaruh ini juga
terlihat pada buah pisang matang yang diberi aplikasi giberelin.
·
Perkecambahan
Biji/benih tanaman terdiri dari
embrio dan endosperm. Di dalam endoperm terdapat pati yang dikelilingi oleh
lapisan yang dinamakan ‘aleuron’. Pertumbuhan embrio tergantung pada
ketersediaan nutrisi untuk tumbuh. Giberelin meningkatkan/merangsang aktivitas enzim
amilase yang akan merubah pati menjadi gula sehingga dapat dimanfaatkan oleh
embrio.
·
Stimulasi aktivitas kambium dan xylem
Beberapa penelitian membuktikan
bahwa aplikasi giberelin mempengaruhi aktivitas kambium dan xylem. Pemberian
giberelin memicu terjadinya differensiasi xylem pada pucuk tanaman. Kombinasi
pemberian giberelin + auksin menunjukkan pengaruh sinergistik pada xylem.
sedangkan pemberian auksin saja tidak memberikan pengaruh pad xylem.
·
Dormansi
Dormansi dapat diistilahkan sebagai
masa istirahan pada tanaman. Proses dormansi merupakan proses yang komplek dan
dipengaruhi banyak faktor. Penelitian yang dilakukan oleh Warner menunjukkan
bahwa aplikasi giberelin menstimulasi sintesis ribonuklease, amulase, dan
proteasi pada endosperm biji. Fase akhir dormansi adalah fase perkecambahan,
giberelin perperan dalam fase perkecambahan ini seperti yang telah dijelaskan
di atas.
1.3.1 Contoh
Cara Pemberian Giberelin:
1) Pada Tanaman
Hias
Hormon giberelin dipakai
untuk tanaman hias yang berbunga .Semprotkan pada arah akar dan tunas, tiap 3-4
hari sekali (3-4 kali saja) saat tanamanhias
diperkirakan sudah akan tumbuh bunganya, Lanjutkan dengan pemupukan.Makatanaman
hias akan cepat tumbuh bunganya.Untuk tanaman padi, melon, kacang-kacangan,
kedelai, kelapa sawit dan lain lainnya, hormonegiberelin disemprotkan
kira-kira umur tanaman tersebut sudah akan mulai keluar buahnya. Semprotkan
hormone giberelin 3-4 hari
sekali (3-4 kali saja), dengan pacuan hormon
giberelin dan hormonecolchicine untuk merendam bibit, maka tumbuhnya buah
akan lebih besar-besar dan lebih lebat.
Pembentukan bunga pada tumbuhan
tergantung pada beberapa faktor termasuk umur dan keadaan lingkungan. Misalnya perbandingan
siang dan malam sangat berpengaruh pada beberapa spesies. Beberapa spesies
hanya berbunga pada saat lama siang hari melewati titik kritis tertentu dan
lainnya hanya berbunga jika lamanya
siang hari lebih pendek dari krisis tertentu. Giberelin dapat menggantikan har
panjang yang dibutuhkan oleh bebrapa spesies hal ini menunjukan adanya
interaksi dengan cahaya. Giberelin juga mempengaruhi kebutuhan beberapa spesies pada saat musim dingin untuk
menginduksi pembungaan atau berbunga lebih awal.
2) Buah-Buahan
Untuk tanaman buah buahan, randam akar cangkokan tanaman
pada larutancolchicine-air
selama 20-25 menit, kemudian tanam. Lanjutkan dengan pemakainhormone auksin dan
msitokinin. Cara penyemprotannya seperti pada tanaman padi, jagung, melon, kelapa sawit dan sebagainya.
Lanjutkan dengan pemupukan danperawatan. Saat tanaman buah buahan diperkirakan
sudah akan mulai berbuah, pacukeluarnya buah dengan hormongiberelin.caranya Tertibkan penyiraman, hingga banyak tumbuh tunas. Beri kejutan pada tanaman.
Dengan tidak menyiramnyabeberapa hari, sehingga
daunnya rontok. Kemudian semprotkan hormone giberelin 3-
4 hari sekali (3-4 kali saja). Setelah itu pacu dengan penyiraman
secukupnya. Makabunga buah-buahan akan cepat tumbuh.
1.3.2 Penggunaan giberelin secara komersial
Ada sekitar 100 giberelin yang berbeda, tapi asam giberelat
(GA3) adalah bentuk paling sering digunakan untuk aplikasi komersial. Giberelat
asam digunakan untuk mengobati benih beberapa tanaman pangan karena memicu
mereka untuk memecahkan dormansi. Dan hasilnya adalah perkecambahan biji yang
seragam.
Penggunaan lain komersial untuk giberelin adalah untuk
menerapkan tanaman menghasilkan buah tanpa biji. Contoh dari ini adalah anggur
tanpa biji. Aplikasi giberelin juga memungkinkan buah untuk sepenuhnya matang
dengan ukuran yang lebih besar dari biasanya.
Pembuat Beer juga menggunakan giberelin untuk meningkatkan
jumlah gula yang dihasilkan dalam proses malting. Hal ini menghasilkan kadar
alkohol yang lebih tinggi.
1.4 Fungsi Hormon
Giberelin
Fungsi giberelin pada tanaman sangat
banyak dan tergantung pada jenis giberelin yang ada di dalam tanaman tersebut.
Beberapa proses fisiologi yang dirangsang oleh giberelin antara lain adalah
seperti di bawah ini(Davies, 1995; Mauseth, 1991; Raven, 1992; Salisbury dan
Ross, 1992).
1. Mengatasi
Kekerdilan Akibat Mutasi (Gnetic Dwafism)
Giberelin merupakan hormon yang mampu merangsang
pertumbuhan secara sinergi, baik bagian batang, akar, maupun daun. Di dunia pertanian,
manfaat giberelin yang penting adalah mengatasi masalah genetic dwafism atau
kekerdilan pada tanaman. Genetic dwafism adalah suatu gejala yang di sebabkan
adanya mutasi. Dengan pemberian giberelin, tanaman yang tadinya tumbuh kerdil
dapat kembali tumbuh normal. Hasil penelitian menunjukan pemberian giberelic
acid pada tanaman kacang menyebabkan tanaman yang kerdil menjadi tinggi.
2. Membuat Buah Tanpa Biji
(Seedless)
Pemberian giberelin bermanfaat dalam proses
parhenocarpy dan fruit set. Parthenocsrpy adalah proses tidak terbentuknya biji
dalam buah. Karena itu , pemberian giberelin bermanfaat dalam proses rekayasa
untuk menghasilkan buah yang tak berbiji. Pemberian giberelin juga bermanfaat
dalam meningkatkan jumlah tandah buah (fruit set) dan meningkatkan hasil buah.
Pemberian giberelin juga dapat menyebabkan buah yang telah di panen tidak cepat
busuk, sehingga lebih tahan lama.
Gambar. Efek
Pemberian Gibberellin pada Anggur Tanpa Biji
Sumber : Campbell
dan Reece, 2002 : 813
3. Mempercepat Proses Pertumbuhan
Pemberian giberelin pada fase perkecambahan
(Germination) sangat menguntungkan . Giberelin membantu proses anzimatik untuk
mengubah pati menjadi gula yang selanjutnya di translokasi ke embrio. Gula akan
di gunakan sebagai sumber energi untuk pertumbuhan, sehingga pertumbuhan embrio
berlangsung cepat. Pemberian GA3 dapat meningkatkan aktivitas kambium dan
perkembangan xilem sehingga aktivitas pertumbuhan berjalan lancar dan cepat.
Pemberian Giberelin pada tanaman kacang-kacangan akan memacu pertumbuhan dan
mempercepat perambatan. Begitu juga pada tanaman semangka, mentimun air, dan
mentimun yang di semprot giberelin mengalami perpanjangan batang yang sangat
cepat.
4. Mempercepat Proses Pembungaan
Giberelin berfungsi untuk mempercepat proses
pembungaan. Giberelin dapat memenuhi kebutuhan bunga beberapa jenis tanaman
pada musim dingin ketika potosintesis kurang dan memacu taanaman agar berbunga
lebih awal.
5. Meningkatkan Produktivitas
Di Amerika serikat, Perkebunan
anggur telah menggunakan giberelin untuk meningkatkan kerenyahan dan ukuran
anggur. Di Hawai, giberelin digunakan untuk meningkatkan produksi tebu. Selain
itu, giberelin yang disemprotkan ke tanaman seledri menyebebkan tanaman
bertambah panjang, bertambah renyah, produksi meningkat. Penggunaan giberelin
pada tanaman anggur tahan terhadap infeksi cendawan. Penyemprotan giberelin
dilakukan sejak tanaman berbunga dan pada fase pembentukan rangkaian buah.
Penyemprotan giberelin pada buah dan daun jeruk nevel bisa mencegah timbulnya
gangguan pada kulit buah dan menjaga agar kulit tetap kencang selama
penyimpanan.
SUMBER:
Anonymous.
2009. Hormon Tumbuhan (online). http//:Wikipedia.com. diakses tanggal 25
November 2009
Heddy, Suwasono. 1989. Hormon Tumbuhan. Jakarta :
Rajawali
Salisbury, Frank B. dan Cleon W.
Ross. 1992. Fisiologi Tumbuhan. Bandung : ITB
Wattimena G.A.
1988. Zat Pengatur Tumbuh Tumbuhan.
Bogor : Pusat Antar Universitas IPB.
Zainal Abidin. 1982. Dasar-Dasar Pengetahuan tentang Zat Pengatur Tumbuh. Bandung : Angkasa
2 komentar:
Untuk seledri konsentrasi giberelin berapa ppm?,
UTK APEL YG SDH PRODUKTIF UMUR BERAPA DIGUNAKAN/DI SEMPROTKAN GIBRELIN DAN APA DAMPAK POSITIF/NEGATIFNYA ?
Posting Komentar