Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Labels

Rabu, 17 Oktober 2012

Manjemen Usaha Pertanian


NAMA                        :KENNARDY DEWANTO
NIM                            :111510501011
PROGRAM STUDI   :AGROTEKNOLOGI /BU

MERANGKUM MATAKULIAH MANAJEMEN USAHA PERTANIAN

Dalam  aspek Manajemen Usaha Pertanian yaitu:
1. Sumber daya alam
2. Input (tanah, air dan pupuk)
3. Sumber daya manusia

Faktor-faktor tanah yaitu:
1) Tanah dan beberapa aspek
2) Sumber air dan irigasi
3) Kesesuaian lahan
4). Pupuk pemupukan
Dalam manajemen membutuhakan database untuk mengefisiensi dalam berbagai hal dari tenaga,waktu dll.

Tanah merupakan sumberdahya lahan yang terpenting karena semua aktivitas makhluk hidup untuk dapat tumbuh dan berkembang di permukaan tanah. Lahan merupakan sebidang tanah,Sedangkan tanah adalah sumber lahan pertanian.
Tanah adalah tubuh alam bebas yang menempati sebagian besar permukaan bumi yang mampu menumbuhkan tanaman yang terjadi dari proses-proses pembentukan tanah dalam kurun waktu yang lama
Lahan adalah sebidang tanah

Sebagaimana tanah merupakan bagian permukaan bumi yang memiliki kemampuan untuk:
·         Mendukung produksi tanaman
·         Tempat landasan permukinan
·         Penampung dan penyimpan sumber air.
·         Peredaran hidologi
·         Peredaran hara dan aliran energi
·         Keragaman hayati.
·         Kestabilan ekosistem dan kepentingan menyangkut sosial dan ekonomi.
Tujuan pembelajaran/mempelajari karakteristik tanah yyaitu maka sebgai referensi bahwa tanah merupakan salah satu faktor produsi pertanian yang dipertimbangkan dalam menejemen usaha pertanian.

Sumber daya lahan dalam usaha pertanian yaitu:
1.      Climate
2.      Relief dan geological formation (relief dan formasi geologi)
3.      Including soil hidrology
4.      Water
5.      Artifactial element of a stanble nature.
6.      Vegetations and related biological feature.
Dalam kestabilan dibagi menjadi 3 grup yaitu:
·         Verystanble resources (iklim,relief dlll) à Tidaka dapat berubah
·         Moderately stable resources (tanah,air dll) à Sedikit berubah.
·         Relatively unstable resouurces (tanaman dll)
“Semua ini bekaitan dengan aktivitas manusia yang menyebabkan kerusakan dan /atau perubahan. “

1) Verystable resources
            Dalam hal ini manusia tidak dapat merubahnya yaitu:
1.      Iklim.
Yang mana iklim dipengaruhi oleh:
·         Peramalan à Data kolektif yang jelas ( minimal data cuaca 10 tahun)
                       Kelemahan:Data pengumpulan sangat lama dan susah.
·         Membuat hujan buatan à Dimana hujan dibuat dengan teknologi canggih.
       Kelemahan : Sangat mahal.
·         Pengalihan hujan lokal à dimana proses hujan suatu daerah diubah pergerakannya
·         Green house à Kelemahan dari green house adalah membutuhkan data besar.
Dalam hal ini yang sangat mempengaruhi iklim yaitu polusi udara.
Pengaruh tindakan manusia:
Polusi udara
a.       Dulu berpengaruh sedikit terhadap iklim
b.      Sekarang sangat berpengaruh
2. Relief à Sedikit diubah oleh manusia
3.Formasi ekologià dapat berubah karena proses alam

Relief dan formasi ekologi hanya dapat berubah karena proses alam yang terjadi.
2) Moderately stable resources
·         Manusia sedikit mempengaruhi tanahà 1) Bentuk permukaan
                                                                             2) Kondisi unsur hara
                                                                             3) Sawah
                                                                             Merusak (seperti penggalian pasir)
·         Manusia sedikit mempengaruh air      à 1) Mengendalikan kualitas
     2) Mengatur distribusi
     3) Mengatur pemanfaatan
     4) Konservasi
3) Relatively unstable resouurces
  Manusia dapat mengubahnya yaitu:
·         Vegetasi
·         Biologi

Tanahà proses pembentukan tanah yaitu pedologi.(Tanah ada dari muda-tua). Salah satu tanah vertisol relatif subur jika ada air. Dalam hali ini untuk mengetahui bahwa tanah itu tua atau muda dengan cara mengetahui profil tanah.
Jenis Tanah à
·         entisol merupakan tanah muda yang mempunyai horizon ocric (pucat)
·    vertisol (lempungan diatas 30%, retakan periodik, gilgai (gundukan), dan slickenside (lapisan mengkilap)
·         inceptisol merupakan tanah mudah yang mempuyai horison kambik (kabur)
·         aridisol mempunyai lingkup lengas kering dengan horison okric dan kadang argilik
·         molisols terdapat horison molic tanah ini pegangannya empuk
·         spodosol
·         alfisol dan lain sebagainya


1.      Tanah muda   :Contohnya yaitu entisol (tidak punya horison)
2.      Tanah sedang : Contohnya yaitu inceptisol,vertisol.
3.      Tanah tua       : Contohnya yaitu oxisol dan ultisol
MACAM-MACAM BENTUK TANAH
Untuk mengetahui karakterisk tanah adalah:
v  Tergantung tekstur (clay,sand,slid)
v  Bahan organiknya
v  Pembentuk bahan induk.
Jadi untuk mengetahui karakteristik tnah kita harus memahami karakteristik dari tanah dari tekstur, BO dan pembentuk bahan induk. Contoh-contoh tanah yaitu antara lain:

1.      Entisol
Sebagai tanah muda yang belum mengalami deforensiasi horison (kanan-kiri sungai dan rawa)E ntisol adalah tanah yang belum berkembang dan banyak di jumpai pada tanah dengan bahan induk yang sangat beragam baik secara jenissifat dan asalnya.
Karekteristik:
·         sangat tergantung keadaan tekstur tanah
·         tekstur (perbandingan relatif antara 3 butir penyusun tanah)
·         kandungan bahan organik tinggi
·         proses terbentuk dan bahan  induk resisten pelapukan
Penyebarannya :     -    Kanan kiri sungai
-          Sekitar rawa
-          Kawasan gunung berapi
-          Daerah pantai dll
Manfaat            :Dataran rendah:  1)Persawahan
                      2)Lahan tegal
                      3)Tambak
                              Dataran tinggi :   1) Hutan industri
                                                          2) Perkebunan
                                                          3) Tegal
tingkat perkembangan yang masih sangat lemah disebabkan oleh:
·         iklim basah atau kering
·         bahan induk yang resisten pelapukan
·         adanya erosi yang menggerus epipedon

2.      Vertisol
Biasanya tanah vertisol di daerah ngawi.Pada tanah ini biasanya ditanm melon tomat dll. Dalam hal ini sifat tanah vertisol yaitu dapat mengkerut dan mengembang tergantung dengan alam(iklim).
·         Tipe mineral 2 : 1 Monmorilonit
·         Jika kering mengkerut sehingga tanah tampak retak-retak dan jika basah akan mengembang
·         Kadar lempung lebih besar dari 30%
·         Pada musim kemarau retak-retak sedalam 50 cm dan lebar lebih dari 1 cm
Dan satu atau lebih terdapat :
·         Gilgai (gundukan)
·         Slickenside (lapisan mengkilap sekitar 25 – 100 cm
·         Struktur baji pada kedalaman 25 – 100 cm
Sifat lain:
·         Konsistensi sangat keras (kering)
·         KTK tinggi
Di Indonesia terbentuk pada:
·         Musim kemarau dan musim hujan yang tegas
·         Didaerah rendah kurang atau sama dengan 300 mdpl
·         Temperatur tahunan 250C
·         Curah hujan kurang dari 2500 mm/tahun atau kering
·         Topografi datar sampai dengan berbukit
·         Bahan induk batu kapur, tuff, endapan aluvial, dan abu vulkanik
Karakteristik
·         Warna hitam kelam
·         Konsistensi basah sangat lekat, dan ketika kering keras
·         Permeabilitas (daya rembes) sangat lambat
·         Pengolahan  tanah berat
Wilayah penyebaran
Jawa barat, di cianjur sedikit, jawa tengah, jatim dan NTT
3.      Oxisol
Tanah oxisol termasuk tanah tua. Tanah yang mengalami pelapukan sangat lanjut
Karakteristik:
·         Horison oksik tipe 1 : 1 dengan dominasi oksida-oksida (fe, Al, Si (non mineral 2 : 1)
·         Proses pencucian lanjut, berkembang lanjut
Sifat fisik
·         BV 1 – 1,3
·         WHC rendah
·         Konsistensi kering sampai gembur
·         Stabilitas agregat tinggi
·         Drainase dan infiltrasi cepat
Sifat kimia
·         Kejenuhan basa rendah kurang dari 35%
·         Bahan organik rendah
·         pH masam sampai netral
·         warna merah
·         KTK rendah
Kendala yang terjadi :
·         Sifat kimia buruk sehingga perlu pengapuran dan bahan organik
Penyebarannya :
·         Daerah datar bertoreh sampai dengan bergunung daerah tropika basah
Pemanfaatan:
·         Untuk tanaman pisang, pengembalaan, singkong, duku, nanas, tebu, dan kopi
Perlu pengelolaan intensif
·         Pemupukan tinggi
·         Pengapuran
·         Penambahan bahan organik
·         Tanaman yang sesuai

4.      Ultisol
 Ph asam yang tergantung (PH rendah) dan termasuk tanah tua.
Padanan laterit, podsolik merah kuning, planosol
Karakteristik
Tanah sudah berkembang lanjut atau telah mengalami pelapukan lanjut dengan ciri:
·         Kejenuhan basa kurang dari 35%
·         KTK kurang dari 24
·         Bahan organik rendah
·         pH masam kurang dari 5,5
·         terjadi proses luxivisasai (pencucian) dan podsolisasi yang intensif
penyebaran
·         tropika basah (sumatera, kalimantan)
·         di daerah bentukan tua dengan bahan induk tuff masam, batu pasir dan induk tua (batuan lempung)
·         topogarafi bergelombang sampai dengan berbukit
·         sering berasosiasi dengan oxisol, alfisol, inceptisol dan entisol
·         penyebaran hampir di selurah pulau di Indonesia kecuali Bali, NTB, NTT, dan maluku selatan
penggunaan
·         kebanyakan sebagai lahan  kering
·         hutan tropika basah
·         padang alang-alang
·         perkebunan
·         sebagian digunakan pertanian
tanah ultisol kurang subur sehingga butuh amandemen pengapuran, input pupuk organik, (N,P,K)
5.      Histosol
Tanah histosol merupakan tanah gambus yang mana manfaatnya yaitu:
Manfaat à Dataran rendah :  1) Persawahan
                                                2) Lahan tegal (biasanya di daerah kabupaten Situbondo)
                                                3) Tambak
                   Dataran tinggi   :  1) Hutan industri
                                                2) Perkebunan
                                                3) Tegalan
                                                4) Hutan lindung
Pengolahannya:
Daerah basah : Persawahan (di pantura)
Daerah kering: Masalah keterbatasan air dan keragaman. Contohnya:Bali,NTB dan NTT
6.      Inceptisol
Tanah inceptisol meruapakan tanah yang sudah mulai berkekmbang. merupakan tanah muda yang sudah mulai berkembang  padanan latosol, mediteran, brown forest, podzolik cokelat, sebagian aluvial, tanah humic glay
Sebenarnya banyak di indonesia hampir diseluruh kepulauan
faktoer pembentuk:
a.       bahan induk yang resisten terhadap pelapukan
b.      banyak mengandung vulkan dan tidak memenuhi sifat andik
berat volume
Karakterisitk à    -     Merupakan tanah muda yang subur
-          Banyak mengandung mineral primer
-          Mengembang dari endapan tanah hasil erosi
Faktor terbentuknya :  1) Bahan induk yang rsisten terhadap pelapukan
2)  Banyak mengandung abu vulkanik dan tidak memenuhi sifat andik.
      Sifat andik –BV < 0,859/cm3 dll.
Penggunaannya à -   Beragam
-          Berada di seluruh Indonesia.
Penggunaan à
Persawahan, hutan, kebun, tegal        
Peyebaran tanah:
Hampir seluruh pulau di Indonesia

7.      Vertisol
Sifat khusus à     -    Mempunyai sifat vertik
-          Kadar lempung > 30 %
-          Terjadi retakan dari musim kemarau dalam 50 cm dan lebae . 1cm
-          Konsistensi sangat keras dan KTK tinggi.
-          Tipe mineral 2 : 1 Monmorilonit
-          Jika kering mengkerut sehingga tanah tampak retak-retak dan jika basah akan mengembang

Dan satu atau lebih : 1) Gilgai
                                  2) Slickenside (lapisan mengkilap sekitar 25 – 100 cm
                                  3) Struktur bajikedalaman 25-100 cm
Penyebaran di Indonesia terbentuk tanah vertisol pada:
1) Daerah dengan perbedaan musim kemarau dan musim hujan yang tegas.
2) Pada ketinggian ≤ 300 mdpl
3) Temperatur 25°c
4) Curah hujan < 2500 mm/thn
5) Topografi datar
6) Bahan induk batu kapur
Karakteristik :         -    Warna tanah hitam kelam
-          Konsistensi basah sangat lekat pada kondisi kering sangat keras.
-          Permeabilitas sangat lambat
-          Pengolahan tanah berat
Wilayah penyebaran :Semua daerah jawa,NTT dan Sulawesi
8.      Alfisol
Terdiri dari : Padatan :       - Luvisol
    -  Mediteran
Karakteristik :Tanah secara potensial termasuk tnah subur sebagai besar telah dimanfaatkan untuk lahan pertanian.
Ciri-ciri tanah Alfisol:
1) Tanah dengan horison Argilik
2) Kejenuhan basa (basa) tinggi (80%)
3) KTK Rendah samapai tinggi
4) PH masam yaitu netral
5) Berkembang dari batu kapur,alivin,tuff dan lahar
6) Bentuk wilayah bergelombang samapai teroret (dataran rendah sampai tinggi)
Wilayah penyebaran:Jawa timur,Madura,Jawa tengah,Jawa barat,Sumatra,Kalimantan dan Sulawesi.
Beberapa permasalahan  tanah Alfisol yaitu:
·         Beebrapa daerah dalam kondisi belerang dan berbatu yang disebabkan erosi.
·         Horison B agilik dapat mencegah perkembangan akar.
·         Pengolahan intensif yang mana bahan organik turun dratis.
·         Fiksasi K dan P karena adanya mineral illit.
Pada dolimit kandungan Ca dan mg seimbag sedangkan pada kalsit kandungan
9.      Ultisol
Merupakan tanah yang kurang subur yang terdiri dari padatan:
1) Laterik
2) Podzolik merah kuning
3) Planosol
Karakteristik tanah berkembang lanjut :
-          Kejenuhan basa (35 %)
-          KTK < 24
-          Bahan Organik rendah
-          PH masam
-          Terjadi proses luxiviasi (Pencucian) dan Padzolisasi.
Penyebarannya biasanya di Sumatra dan Kalimantan dll kecuali Bali ,NTT dan NTB.Dengan ciri-ciri:
1) Di daerah iklim tropika basah
2) Di daerah bentukan tua dengan bahan induk tuff masam
3) Pasir dan bahan endapan dari pasir masam
4) Topografi bergelombang sampai dengan berbukit
5) Sering bersosialisasi dengan oxisol,alfisol dll
Penggunaannya :
Lahan kering :       -     Sebagai lahan kering
-          Hutan tropika basah
-          Padang alang-alang
-          perkebunan
-          sudah dilakukan lahan pertanian
Pengolahan di lakukan pada tanah ultisol yaitu:
Dilakukan pengolahan dengan pemberian kapur,Bahan organik dan pupuk NPK.
10.   Andisol
Karakteristik tanah andisol à
1) Tanah cukup subur dari bahan induk abu vulkanik
2) Abu vulkanik bersifat andesitik samapai basalt.
3) Bersifat andik :          - BU < 85,9 g/cm3
                                    - Didominasi bahan amorf
                                    - PH Naf 1N>9,4
                                    - Mengandung piroklastik vitrik.
4) Warna hitam gelap
5) Daya tahan air tinggi
6) Bahan organik 8-30 % di lapisan A
7) Terasa berminyak
8) Sangat porous,gembur
9) Mempunyai pasir semu dan rawan erosi


Wilayah yang erdapat tanah andisol: Di sekitar gunung ijen, kota Batu Malang, Aceh dll
Kendala yang terjadià Berkaitan dengan karakteris tanah itu sendiri.
11.  Mollisol
Tanah Mollisol berupa tanah cukup subur.
Berupa padatan :   -      Rendzina
-          Chernizem
-          Brownforest
Karakteristik dari tanah mollisol yaitu:
1) Kadar Bahan organik tinggi
2) BS tinggi
3) PH sedang
4) Warna tanah hitam
5) Kosistensi kering gembur
6) KTK tinggi
Faktor pembentuknya:
-          Di iklim kering dengan curah hujan rendah (300-1000m/thn)
-          Fluktuasi suhu tegas
-          Bahan induk batu kapur.
Kendala yang terjadi:
·         Solumnya dangkal
·         Pertumbuhan akar dangkal
12.  Aridosol
Di daerah dengan lingkup lengkas kering/rejim yang kelembapan aridik.
Padatan : -       solonchak
                -       Solonetz
Karakteristik :
1) Termasuk tanah marginal yang kurang subur
2) Kadar garam tinggi
3)Air sebagai faktor pembatas
4) PH tanah alkalis (diatas PH 7)
Penampakan umum : Vegetatif pohon jarang dan tumbuh keluarga kaktus
13.  Spodosol
Padatan :  Podzolic coklat
Karakteristik tanah spodosol :
1) Bahan induk berlempung
2) Iklim boreal
3) PH < 5
Pemanfaatan : Sebagai lokasi hutan
Kendala :
·         Produktivitas rendah
·         Miskin unsur hara
·         tekstur pasiran
·         PH masam
Dalam hal ini merupakan jenis tanah yang termasuk sebagai tanah yang pengolahannya sangat susah dan sulit.
14.  Oxisol
Tanah yang sudah mengalami tingkat pelapukan lanjut
Padatan :
·         Laterik
·         Latosol
·         Ferrasol
Karakteristik:
1) Horison oksik
2) Sudah terjadi pencucian besar/ hebat
3) Tidak dijumpai mineral primer
Sifat fisika
·         BV 1-1,3
·         WHC rendah
·         Konsistensi kering
·         Drainasi dan infiltrasi cepat
Sifat kimia:
Ø  KB rendah (< 35 %)
Ø  KTK rendah
Ø  Bahan organik rendah
Ø  PH masam rendah
Ø  Warna merah
Kendala: Pengolahan dengan sifat kimia yang buruk
Pemanfaatan à    -     Perladangan,pengembangan
-          Perkebunan intensif dengan pemupukan tinggi dll
-          Di tanam nanas,singkong, mangga.
15.  Histosol
Karakteristik :
1) Bahan induk bahan sisi tanaman dan hewan
2) Warna coklat tua hingga kelam
3) BV 0,08-0,239/cm3
Faktor pembatas apabila untuk tanaman pangan :
-          Ketebalan dan kematangan gambut
-          Bahan organ ik tinggi
-          PH sangat rendah
-          Kejenuhan air
-          Poros terbuka
Faktor terbentuk:
Ø  Selalu tergenang
Ø  Suhu dingin
Ø  Depresi topograsi

SUMBER AIR DAN IRIGASI DALAM USAHA PERTANIAN
Air irigasi   : Disediakan untuk mengaliri tanaman tetapi dalam penyediaan keperluan untuk pemungkiman.
Irigasi       :Usaha  penyediaan pengaturan dan pembuangan air untuk menunjang usaha pertanian (dalam arti luas)
Contoh :Irigasi permukaan ,irigasi rawa, irigasi air bawah tanah.
Fungsi irigasi:
Ø  Memasoknya kebutuhab air tanaman
Ø  Menjamin ketersediaan air
Ø  Menurunkan suhu tanah
Ø  Mengurangi kerusakan tanaman akibat frost
Ø  Melunaknya lapisan dan bongkahan tanah yang keras pada saat pengolahan tanah.
Sifat budidaya aeraobik (padi, jagung, kedelai) sedangkan padi unaerobik karna tergenang sehingga tidak ada oksigen.
Pengelolaan tanah:
TOT   / zero tillage seperti tanaman kedelai. (karena akar kedelai merupakan akar tunggang)
Minimum tillage seperti
Intensif tillage = tingkat perombakan terus-menerus. Nitrat tinggi, sehingga menggangu aktivitas rizobium. Amoniium dari pupuk bodinya bagus tapi buahnya jarang. (jagung karena akarnya serabut)
Secara khusus dan spesifik prasarana jaringan irigasi yang dibangun dengan biaya investasi yang cukup besar mempunyai fungsi:
1.      Mengambil air dari sumber (diverting)
2.      Membawa/mengalirkan air dari sumber lahan pertanian (conveying)
3.      Mendistribusikan air ke areal tanaman (distributing)
4.      Mengatur dan mengukur aliran air (regulating and measuring)
Menurut asal sumber airnya dapat dikelompokkan menjadi 3
-          Irigasi air permukaan = sungai, danau, waduk, dan embung (penampung buatan)
-          Irigasi air tanah
-          Irigasi air hujan
Sedangkan menurut cara pengambilan dari sumber airnya, dapat dikelompokkan menjadi
Pengambilan gravitasi
Pengambilan dengan tenaga pompa
Pengambilan dengan cara memanen hujan (rain harvesting)
Jika musim kering maka sebaiknya menggunakan irigasi bawah tanah
Sistem irigasi apabila ditinjau dari segi cara pengaliran dan sarana jaringannya:
1.      Irigasi saluran terbuka (open channel)
2.      Irigasi jarigan pipa (pipe network)
Berdasarkan pendistribusian air ke lahan pertanian irigasi dapat dikelompokkan menjadi 5:
1.      Irigasi permukaan (surface irrigation)
2.      Irigasi curah (hujan buatan = sprinkler irrigation)
3.      Iragasi tetes (trickle/drip irigation)
4.      Irigasi bawah permukaan dimasukkan irigasi tetes
5.      Hidroponik
Sumber air :Tempat asal tau wadah air alami atau berada di atas bawah permukaan
Contoh: Air hujan
Air            :Semua air  yang berada di atas maupun bawah tanah.
Siklus hidrologi à (car di internet)
Ø  evaporasi
Ø  transpirasi
Ø  prespitasi
Ø  infiltrasi  = masuknya air dari permukaan kedalam tanah
Ø  Run of. = menyebabkan erosi.


Tujuan dalam pertanian yaitu dibutuhkan air sesuai kebutuhan.
Kendala: Pembuatan irigasi membutuhkan investasi besar.
Menurut sumber irigasi:
·         Irigasi air permukaan ( sugai ,danau, waduk )
·         Irigasi air tanah
·         Irigasi air hujan
Cara pengambilan :
-          Pengambilan gravitasi
-          Pengambilan dengan pompa
-          Pengambilan dengan memanen hujan
Menurut pengaliran dan sarana jaringan
1) Irigasi saluran terbuka
2) Irigasi jaringan pipa
Berdasarkan distribusi air ke lahan
Berdasarkan pendistribusian air ke lahan pertanian irigasi dapat dikelompokkan menjadi 5:
1) Irigasi permukaan            
2) Irigasi curah
3) Irigasi tetes
4) Irigasi bawah permukaan
5) Hidroponik
·         Irigasi permukaan: Irigasi genangan atau sering disebut sebagai irigasi sawah (basin). Sistem irigasi ini dicirikan dengan adanya petak-petak sawah yang dilengkapi dengan saluran irigasi. Dari sistem ini dibedakan menjadi 2; intermiten dan continus
·         Irigasi genengan/irigasi bawah: 1) Aliran terus menerus   
                                                    2) Aliran putus
·         Irigasi alur: Irigasi air dari salauran irigasi di aliran ke dalam alur-alur yang dibuat diantara guludan. Alur diisi dengan air dengan harapan terejadi resapan air dari alur ke arah guludan.  (irigasi sempit)
Contohnya: Bawang merah dan edamame.
·         Irigasi surjan : Pada petak sawah dibuat beberapa bagian alur/ledokan dan beberapa guludan.
v  Irigasi curah
Dengan tenaga pompa untuk membentuk tetesan air menyerupai hujan.

KESESUAIAN LAHAN
Kesesuaian lahan adalah kecocokan sebidang lahan untuk pengguaan lahan tertentu.
Adalah kecocokan sebidang lahan untuk penggunaan lahan tertentu.
Untuk pengembangan pertanian dapt dilakukan dengan pendekatan melalui dua konsep
1.      Pendekatan komoditas (comodity approach)
Pendekatan berdasarkan perwilayahan komoditas unggulan, sehingga produk pertanian bermutu tinggi (komparatif)
2.      Pendekatan sumber daya (land resources approach)
Pendekatan sember daya lahan yaitu pendekatan dengan mengupayakan optimalisasi sumberdaya lahan (tanah,iklim) dan sumber daya yang lain (manusia, teknologi dll)
Kedua pendekatan tersebut dapat diimpelementasikan dengn cara membuat evaluasi kesesuaian lahan berdasarkan potensi sumberdaya lahan setempat

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN ≠ EVALUASI KESUBURAN TANAH
            Penilaian kesesuaian lahan à Pemilihan lahan yang sesuai untuk tanaman berdasar kualitas dan karakteristik tanah serta syarat tumbuh tanaman yang di sesuaikan.
Persyaratan Tumbuh tanaman berhubungan sifat biogeofisik yaitu:
·         Iklim
·         Tanah
·         Topografi
·         Hidrologi
·         Hayati
Penilaian kesesuaian lahan à - Lahan
             -  Kualitas lahan
Karakteristik lahan :
Sifat lahan yang dapt diukur/diestimasi antara lain:
-          Kemiringan lahan
-          Tekstur tanah
-          Kapasitas air
-          Kedalaman tanah
Penentuan nilai karakteristik lahan untuk tanaman pertanian pada tanah mineral yaitu :
Ø  Kedalaman tanah efektif
Ø  Tekstur tanah kedalaman 30 cm
Ø  Sebaran batuan di permukaan
Ø  Kesuburan tanah
Ø  Nilai PH
Ø  Bahaya beracun
Ø  Zona agoklimat
Ø  Lereng
Ø  Erodibilitas tanah
Ø  Kelas drainase
Ø  Banjir dan genangan
Ø  Salinitas
Ø  Banjir
Penilain kesesuain lahan dapat dibedakan menurut ordo, kelas, sub-kelas, dan satuan kesesuain lahan

Penilaian kesesuaian lahan dibedakan dalam tingkat :
-          Ordo
-          Kelas
-          Sub kelas
-          Satuan kesesuaian lahan
Beberapa jenis pembatas yang bisa digunakan sebagai kreteria sub kelas antara lain
·         T = temperatur
·         W = water
·         R= media perakaran
·         F = retensi hara (ktk dan ph tanah)
·         N = ketersediaan hara
·         X = keracunan
·         S = terrain (keadaan permukaan tanah yang menyulitkan pengolahan)
·         C = kondisi iklim menurut oldman

PUPUK dan PEMUPUKAN
Pengertian pupuk yaitu setiap material/bahan yang ditambahkan di media tanam atau ke tanaman untuk mencukupi kebutuhan unsur hara yang dibutuhkan tanaman sehingga dapat memproduksi dengan baik.
 Pemupukan diberikan dilakukan tergantung pada :
1) Jenis tanamannya
Contohnya: pada tanaman tembakau,jagung,padi dll
2) Karakteristik tanah
Contohnya: Pada tanah vertisol yang merupakan tanah subur degnan unsur hara tinggi diberikan pupuk yang sesuai dengan dosis yang relatif lebih sedikit.
3) Ketersediaan air irigasi
Contohnya:Dengan pemberian air irigasi yang sesuai maka pemberian pupuk dapat disesuaikan
4) Pola usaha tani dan lain-lain
Dimana pola usaha tani terbagi dengan kohesif dan intensif (kebutuhan pupuk lebih)


Material pupuk :     - Bahan organik
                              -  Bahan non organik
Pupuk berbeda dari suplemen tumbuhan:
·         Pupuk mengandung bahan baku pertumbuhan dan perkembangan tanaman
·         Suplemen seperti hormon tumbuhan membantu kelancaran proses metabolisme
Biasanya pupuk buatan yang saat ini ditambahkan jumlah material suplemen.
è Dalam hal ini pemberian pupk perlu diperhatikan kebutuhan tumbuh
è Pupuk dpat diberikan lewat daun/tanah

Pupuk mengandung hara dan tambahan bahan lain yaitu:
·         Zat pembawa/karies
Contohnya Double superfosfat (DS) à pembawa CASO4 dan fosfor (p)
·         Senyawa lain berupa kotoran
Contohnya: pupuk ZA
·         Bahan mantel
Biasanya bahan yang melapisi pupuk agar pupuk mempunyai nilai lebih baik
·         Pengisi (Filler)
Pupuk majemuk/puupk campur yang kadar tinggi sering di beri filler agar sesuai dengan keinginan dan agar mudah disebarkan lebih merata.Contohnya:abu dan pasir halus.
Beberapa istilah khusus :
1) Mutu pupuk (grade fertillizer) à jaminan minimum kadar unsur hara dalam bentuk % N total, P2O5 dan K2O
Contohnya:Pupuk rustika yellow 15-10-12 yaitu berarti 15 % N ,P2O5 10 % dan K2o 12 %
2) Perbandingan pupuk (rotio fertillizer) à Perkembagan unsur N,P dan K dalam N total,P2O5 dan K2O
Contohnya: 15:15:15 yaitu rationya 1:1:1
3) Pupuk campuran (mixed fertillizer) àCampuran pupek yang digunakan penggunaanya.
Dalam hal pupuk dibagi menjadi 3 yaitu:
Ø  Pupuk tunggal à contohnya urea (yaitu satu unsur hara)
Ø  Pupuk majemuk à Amophos (2 unsur hara)
Ø  Pupuk lengkap à NPK

Katagori pupuk dapat dibedakan berdasarkan:
·         Bahan asal
·         Senyawa
·         Fasa (bentuk)
·         Cara penggunaan
·         Reaksi fisiologi
·         Jumlah dan macam hara yang dikandung

v  Berdasar bahan asal dibedakan:
-          Pupuk alam à Pupuk yang terdapat di alam dibuat bahan alam tanpa proses berarti
-          Pupuk buatan à Pupk yang dilakukan di dalam pabrik.
Contohnya = TSP,SP36,Urea
v  Berdasar senyawa dibedakan:
1.      Pupuk organik à Pupuk berupa senyawa organik. . Kebanyakan pupuk dalam tergolong pupuk organik: pupuk kandang, kompos, guano. Pupuk alam seperti rock phospat tidak termasuk pupuk organik
2.    Pupuk anorganik à Pupuk berupa senyawa anorganik      
v  Berdasrkan reaksi fisiologisnya pupuk itu bereaksi : (fisiologis tanaman semakin masam dan fisiologis basis, ph naik)
1.asam (amonia sulfat)
2. basa (TSP)
3. netral (urea)
v  Berdasar fasa dibedakan :
-          Pupuk padat à Umumnya mempunyai kelarutan beragam
-          Pupk cair  à Umumnya mempunyai kelarutan lebih
v  Cara penggunaan dibedakan :
-          Pupuk daun à Pengunaan  pupuk di daun
-          Pupk akar à Penggunaan pupuk di akar
v  Jumlah hara dibedakan :
-          Pupuk tunggal à Mengandung satu hara tanaman
-          Pupuk majemuk à mengandung 2 atau lebih hara tanaman. (2 atau lebih mengandung hara ; NPK, amomphoska, rustika)
v  Macam hara tanaman di bedakan:
-          Pupuk makro (NPK)
-          Pupuk mikro à Mengandung logam berat (Fe,Nu,Zn,Cu) ditambah Mo dan boron.
-          Campuran makro dan mikro à Contoh pupuk gandasil dan baypolan

1 komentar:

Anonim mengatakan...

blog yg berguna...thanks

Posting Komentar