Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Labels

Selasa, 18 Juni 2013

Perkembangan dan penjelasan Taman konsep Eropa


1.      Sejarah Perkembangan Konsep Taman Daratan Eropa (Peradaban Barat)
Taman-taman kuno pada peradaban masa lalu tersebut ternyata memberi pengaruh pada seni pertamanan secara umum di Eropa dan Timur Tengah.  Abad pertengahan sejarah bangsa Eropa berada diantara masa keruntuhan kerajaan Romawi dan bangunnya Eropa modern di abad ke XV. Pada permulaan abad ini taman-taman tempat bersenang-senang jarang ditemukan diantara kota-kota yang padat dan benteng-benteng. Ruang terbuka pada umumnya berfungsi sebagai tempat menanami jenis tanaman obat-obatan dan buah-buahan. Kebun-kebun ini juga dipelihara dan dipagari dengan benteng yang kuat.
Di akhir abad ini, dengan memudarnya penyelesaian konflik politik, perkembangan niaga dan pemupukan kekayaan menyebabkan berkembang-nya taman-taman, mulai dari taman-taman di istana sampai ke taman-taman rumah. Taman-taman dirancang dan dibangun sebagi tempat rekreasi. Taman buah dan semak menjadi penting sebagai elemen dasar dari taman yang terpagar (walled garden) yang dibangun dengan tempat duduk yang ditutupi rumput, air mancur, petak-petak bunga dan kolam ikan. Di dalam taman yang terpagar ini para pelayan menghibur raja dan putri untuk berdansa, dan menikmati kesenangan lainnya Sistem Pertamanan ini berkembang seperti nampak pada taman-taman di Eropa.
Di Spanyol, konsep taman banyak dipengaruhi peradaban Islam yang berasal dari Timur Tengah. Konsep taman Islam dari Timur Tengah ini dikembangkan oleh bangsa Moor di Afrika Utara dan bahkan diperkenalkan di Spanyol pada abad ke XVI, dimana taman yang bertemakan Taman Firdaus dipersatukan dengan atrium yang berasal dari Romawi, menimbulkan suatu gaya baru dalam seni taman yang disebut “Spanish Garden” atau taman gaya Spanyol. Bentuk ini dapat disaksikan di Alhambra, Granada. Konsep taman gaya Spanyol ini (Alhambra) mempunyai kesamaan karakteristik dengan taman-taman istana zaman Persia terutama dalam konsepsi arsitekturnya dalam penggunaan unsur air. Kesamaan dalam keterbukaan paviliun yang dimaksudkan untuk memasukan udara bebas. Demikian pula dalam penggunaan air mempunyai nilai simbolis serta tujuan untuk pendinginan.
Istana Alhambra dibangun antara tahun 1248 hingga tahun 1354 oleh Mohamad Ibn Al Amar, barangkali dari nama pembangunnya inilah kata Alhambra ini diperoleh. Namun ada pula yang mengira bahwa nama Alhambra itu berasal dari sebuah kata dalam bahasa Arab yang berarti “merah”, karena warna bahan temboknya yang berwarna kemerah-merahan dan bertambah merah tertimpa cahaya obor saat dibangunnya benteng tersebut secara lembur di malam hari.
Istana dan benteng kuno dari Kesultanan Bangsa Moor di Granada Spanyol Selatan ini membuktikan kepada dunia, bagaimana tingginya kebudayaan Islam pada abad ke 14.
Istana Alhambra terletak di sebuah dataran tinggi yang berteras-teras, dan membentang sepanjang 2430 kaki dengan bagian yang terlebar 674 kaki dengan luas seluruhnya sekitar 35 are. Alhambra ini dikelilingi oleh tembok benteng yang kuat dengan tiga belas menara yang menjulang tinggi. Dari dataran tinggi ini dapat dilihat pemandangan kota Granada dan Lembah Granada ke arah Barat Laur dan Utara. Sedangkan ke arah Timur dan Selatan pandangan terarah ke pegunungan Siera Nevada
Istana Alhambra terdiri dari bangunan yang sangat indah yang terdiri dari masjid, tempat pusat pemerintahan kesultanan bangsa Moor dengan ruang singgasana yang disebut Lindaraja, taman keputren dan menara Comares dengan kolam Taman Myrtles yang sangat terkenal dan banyak mengilhami ahli-ahli pertamanan Eropa, Taman Singa dan kemudian benteng Alcazaba yang merupakan benteng pertahanan yang dilengkapi dengan asrama tempat para perwira dan prajuritnya bermukim.
Taman yang disebut Alameda de la Alhambra yang pada musim semi ditumbuhi rerumputan dan bunga liar, ditata oleh bangsa Moor dengan tanaman mawar, jeruk dan pohon Myrtles yang merupakan ciri khas Alhambra. Dinamakan taman Myrtles karena kolamnya yang terbuat dari pualam dengan air yang bagaikan kaca dan penuh ikan, dikelilingi semak pohon Myrtles yang dipangkas rapi. Taman ini konon kabarnya mengilhami pembuatan patio ala Spanyol yang sangat terkenal itu. Kemudian pada tahun 1812, Duke of Wellington menanami pohon Elm Inggris yang sekarang menjadi hutan yang lebat.
Bentuk kompleks istana Alhambra ini dibuat sedemikian rupa sehingga dapat mengantisipasi keadaan cuaca dan iklim di luar. Meskipun di luar terasa bising, panas, dan berdebu tetapi di dalam terasa teduh, sejuk dan terlindung oleh dinding-dinding yang sangat tebal. Karena keseluruhan strukturnya terletak di atas permukaan yang tinggi, jendela-jendelanya memberikan pemandangan ke arah kawasan sekitarnya yang juga memungkinkan angin sepoi bertiup ke dalam. Ruangan-ruangan digabungkan dengan kolam-kolam air memberikan suatu sistem pengatur suhu udara yang meskipun primitif namun cukup berhasil. Air dalam saluran tidak hanya mengalir di dalam halaman tertutup saja tetapi sekali-sekali dialirkan ke dalam dan melewati bangunan sehingga menyejukkan suhu udara dan menimbulkan suara lembut ari yang tengah mengalir.

2.      Penjelasan Taman Gaya Eropa
Desain taman gaya Eropa biasanya berukuran besar dengan aneka warna bunga didalamnya. Pilihan rumputpun dari jenis yang berkualitas sehingga dapat dipotong dengan rapi atau dibentuk sedemikian rupa seperti lingkaran bergelombang atau labirin. Bentuk dari taman khas Eropa ini terlihat begitu elegan dipadu dengan keindahan bunga Eropa serta berbagai ornamen lain misalnya hiasan patung dan pancuran air. Bunga-bunga yang menghiasi taman ini akan terlihat semakin cantik apabila diimpor langsung dari Eropa. Satu hal yang harus diingat, Indonesia mempunyai iklim tropis sehingga bunga-bunga khas Eropa ini memerlukan suhu rendah supaya bisa tumbuh subur seperti dinegaranya.
Taman gaya eropa memiliki pola formal dan simetris. Sebagai elemen  terpilih adalah tanaamn pangkas yang dapat dibentuk mengikuti pola formal. Taman gaya eropa jarang diaplikasikan di halaman rumah karena bentuk kaku dan perawatan yang intensif ( Puspa,2008). Untuk taman Eropa dengan lapangan rumput yang luas dan pohon besar dikelilingi tanaman perdu yang teratur rapi ( Kusumawicagdo,2008)
Untuk taman yang menggunakan gaya Eropa, ciri utamanya terletak pada penggunaan tanaman hias yang warnanya tidak hanya didominasi oleh hijau saja. Warna lain yang punya sifat cerah seperti merah, kuning, jingga dan sebagainya sering dipakai untuk menghias taman yang punya konsep gaya Eropa. Warna tersebut bisa dimunculkan dari daun atau bunga yang sedang mekar. Selain itu taman gaya eropa juga selalu punya tampilan yang lebih teratur dan punya pola khusus seperti bentuk geometris segitita, kotak dan bundaran atau lingkaran. Hal inilah yang menjadikan pemilihan jenis tanaman hias harus bisa disesuaikan dengan bentuk-bentuk yang diaplikasikan, apalagi jika tanaman tersebut punya arah tumbuh yang tidak beraturan.
Desain eksterior rumah berupa taman bergaya Eropa ini perlu perawatan maksimal terutama dalam pemilihan jenis bunga dan rumputnya. Black Eye Susan merupakan jenis bunga yang sesuai untuk desain taman ini. Warnanya kuning dominan seperti bunga matahari. Ada lagi jenis bunga Echium hampir mirip Lavender berwarna ungu cerah.Kemudian Dahlberg Daissy, merupakan jenis bunga dengan warna kuning yang lebih mirip semak kecil. Jenis bunga lainnya adalah Brachycome mirip dengan Dahlberg Daissy tetapi memiliki macam-macam warna. Selain itu masih ada beberapa jenis bunga seperti Oleander berwarna merah, kuning dan putih serta Zinnia dengan bunga-bunganya yang berukuran tebal. Sebenarnya masih ada satu jenis bunga lagi yaitu Tulip, tapi hamper dipastikan bunga tersebut tidak bisa tumbuh dengan sempurna meski dibudidayakan di wilayah bersuhu dingin seperti Bogor dan Bandung.
Beberapa jenis bunga yang bisa ditanam pada taman adalah bunga Black Eye Susan yang berwarna kuning cerah dan mirip dengan bunga matahari, Echium yang berwarna ungu cantik dan mirip dengan bunga Lavender, Dahlberg Daissy yang berupa semak kecil dengan bunga berwarna kuning yang mungil, Brachycome yang mempunyai semak warna-warni seperti bunga krisan dengan bunga berukuran lebih kecil,Oleander yang memiliki bunga berwarna kuning, putih ataupun merah,Zinnia dengan bunganya yang besar dan tebal, Alstromeria yang mirip dengan bunga anggrek, dan lain sebagainya. Sedangkan untuk daffodil atau tulip yang butuh suhu sangat dingin dan es untuk memicu pertumbuhan bunganya, tidak akan bisa tumbuh di Indonesia walaupun ditanam di daerah Bandung atau Bogor sekalipun, kecuali mungkin dengan perlakuan yang sangat khusus.
Sedangkan jenis rumput yang sesuai untuk taman gaya Eropa ini, kita bisa menggunakan jenis Augustine yang bisa kita impor langsung dari Australia. Kelebihan jenis rumput ini biasanya orang akan merasa nyaman apabila melangkah diatasnya karena rumput jenis ini bisa tumbuh lebih tebal dan lembut. Selain itu Rumput jenis Augustine ini bisa tumbuh cepat dan rapi menutup permukaan lahan taman. Rumput ini bisa tumbuh dengan sempurna apabila ditanam pada ketinggian 900 m dari permukaan laut. Selain bunga-bunga dan rumput, untuk lebih mempercantik taman model Eropa ini kita bisa menambahkan kolam ikan, patung, pancuran air, lukisan dan kursi taman.

Kemudian untuk taman dengan gaya Eropa untuk bangunannya antara tanam dengan bangunan induk terpisah dan dihubungi oleh deretan tiang bulat tinggi besar disebut Colonnade.Untuk taman dengan gaya Eropa biasanya dilengkapi dengan kolam.
Gambar .1
Gambar.2
Gambar.3
Gambar.4
Gambar.5






1 komentar:

Miliana mengatakan...

bagus sekali yah perkembangannya

korea utara

Posting Komentar